Naskah Monolog Putu Wijaya. AENG PutuWijaya AENG karyaPutuWijaya IA BERBARING DI LANTAI DENGAN KAKI NAIK KE KURSI DI MEJA KECIL DEKAT KURSI ADA BOTOL BIR KOSONG SEDANG DI LANTAI ADA PIRING SENG MUKANYA DITANGKUP TOPI KAIN DI KAMAR SEBELAH TERDENGAR SESEORANG MEMUKUL DINDING BERKALIKALI Ya siapa itu Jangan ganggu aku sedang tidur.
Naskah Monolog PUTU WIJAYA T R I K PutuWijaya Ada wartawan entah karena kurang sumber berita entah karena halaman korannya kurang iklan entah karena mau cari garagara supaya bisa merebut perhatian pembaca mencegatku ketika pulang dan bertanya Ada.
naskah monolog: DEMOKRASI Putu Wijaya
Monolog TUA Karya PutuWijaya Di depanku berdiri seseorang yang barangkali aku sudah kenal benar Mungkin juga tidak Aku tidak tahu siapa namanya Perawakannya sederhana Ia tidak membawa apaapa Matanya juga hanya dua dengan sorot yang biasa Bahkan ia tersenyum manis dan mengatakan Apa kabar? Tapi aku cemas Aku merasakan ada bahaya dalam.
Putu Wijaya – Monolog Sastra Drama Naskah Drama
Karya PutuWijaya Waktu aku bangun di sampingku ada bom Menyangka itu sisasisa dari mimpi aku acuhtakacuh saja Aku tangkap saja dan memeluknya seperti guling Tidurku berkelanjutan lagi untuk beberapa jam Tatkala aku bangun terlambat esoknya bom itu hampir saja menindih kepalaku Sekarang aku tercengang.
naskah monolog: AENG Putu Wijaya
monolog demokrasi karya putuwijaya (dapat dimainkan oleh lelaki atau perempuan) seorang warga desa yang tanahnya kena gusur membawa plakat berisi tulisan demokrasi setelah memandang dan penonton siap mendengar ia berbicara langsung saya mencintai demo.
Info Teater On Twitter Ibu Sejati Monolog Putu Wijaya Bank Naskah Teater Naskah Drama Https T Co Hqg00yihys Via Infoteater
Naskah Monolog PUTU WIJAYA ~ TEATER FATARIA
Naskah Monolog “KEMERDEKAAN” Karya Putu WIjaya
seni naskah monolog putu wijaya eksplorasi
Sastra Drama Sastra Drama Naskah Drama Tua – Monolog
Naskah Monolog “KEMERDEKAAN” Karya PutuWIjaya Seorang juragan perkutut yang sudah sangat tua ingin memberi hadiah kepada burungnya Ia mendekati sangkar peliharaannya itu lalu berkata “Burung perkututku yang setia Setiap hari kau sudah memperdengarkan suaramu yang merdu sehingga harihariku yang buruk menjadi indah.